Udah Kenal dengan Cajon?


Kamu yang suka musik akustik pasti pernah liat dong pemain musiknya yang dudukin box gitu, trus si boxnya dipukul-pukul? Loh kok gak ada kerjaan banget ya mukul-mukul box? Eitss jangan salah, itu tuh alat musik.

Alat musik? Yess, namanya cajon (baca: kahon). Cajon adalah alat musik yang termasuk ke dalam klasifikasi alat musik perkusi. Bentuknya kotak dengan enam sisi yang cara mainnya adalah dengan menepuk sisi-sisinya tersebut. Bisa dengan tangan, jari, atau berbagai alat lain seperti stik maupun brush (sikat). Pada dasarnya cajon ini berfungsi sebagai pengganti drum. Cajón rata-rata terbuat dari kayu lapis ( plywood)dengan ketebalan antara 130 mm hingga 190 mm pada lima sisinya. Sedangkan sisi keenam adalah sisi yang lebih tipis, berfungsi sebagai bidang utama untuk ditepuk atau dipukul untuk memproduksi bunyi.


Cajon kadang dijuluki juga sebagai drum duduk atau drum akustik karena memang alat ini lebih sering digunakan untuk pertunjukan musik akustik. Cajon dibawa ke Spanyol pada abad ke-18 oleh para budak Afrika. Para budak tersebut menyamarkan sebuah alat musik ke dalam bentuk kotak seperti tempat duduk karena pada saat itu mereka dilarang untuk memainkan alat musik tradisional mereka. Puncak popularitas alat musik ini berada di sekitar tahun 1850-an. Tapi Di Indonesia, cajon baru “booming” sekitar tahun 2010.

Cara bermain cajon tidak terlalu sulit kok, seorang pemain duduk diatas cajon dan memukul-mukulkan telapak tangannya dengan beberapa teknik, nah dari sanalah alat tersebut mengeluarkan bunyi layaknya instrumen drum seperti suara snarebass drumside-stick dan suara hi-hat.

Bahan cajon yang baik biasanya terbuat dari jenis kayu maple. Pembuatannya pun cukup mudah dan murah. Kalau kamu niat bikin sendiri, biaya yang kamu butuhkan cuma berkisar antara 100-200 ribu rupiah aja loh. Tapi kalo kamu gak mau ribet dan mau beli aja, banyak kok di toko musik, harganya? Siapin aja 400 ribu sampai jutaan rupiah. Tertarik?